Contoh Biografi dan Autobiografi Diri Sendiri Lengkap

Contoh Biografi dan Autobiografi Diri Sendiri Lengkap
Contoh Biografi dan Autobiografi Diri Sendiri Lengkap
Contoh Biografi dan Autobiografi Diri Sendiri Lengkap - Ketika Anda membaca buku, pada bagian akhir halaman biasanya Anda akan menjumpai biografi penulis. Halaman ini akan menceritakan kisah hidup seseorang / tokoh secara detail dengan prestasi yang dimiliki.
Namun selain biografi, Anda mungkin juga pernah mendengar istilah autobiografi diri sendiri. Lalu apa yang membedakan keduanya? Yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Pengertian dan Perbedaan Biografi dan Autobiografi Diri Sendiri

Secara umum, biografi adalah tulisan yang menjelaskan tentang riwayat atau perjalanan hidup seseorang yang ditulis dalam beberapa paragraf atau bahkan hingga menjadi sebuah buku. Biasanya biografi akan menceritakan perjalanan hidup seseorang mulai dari kelahiran hingga saat ini.

Jika dilihat dari sudut pandang tulisannya, biografi menggunakan sudut pandang orang lain/orang ketiga. Ciri utama penulisan dengan sudut pandang orang ketiga pada biografi adalah penggunaan kata ganti “dia” atau “ia”.

Sementara untuk autobiografi merupakan sebuah tulisan atau teks yang mengisahkan tentang perjalanan hidup atau riwayat hidup seseorang yang ditulis langsung oleh orang yang bersangkutan secara pribadi. Oleh sebab itu, autobiografi juga kerap disebut dengan autobiografi diri sendiri.

Gaya penulisannya sendiri menggunakan sudut pandang dari orang pertama dan menggunakan kata “Saya” maupun “Aku”. Pengalaman dan rincian riwayat hidup sang penulis pun bisa diceritakan secara mendetail, mulai dari kelahiran, konflik hidup dan perjalanan menarik lainnya.

Struktur Penulisan Biografi dan Autobiografi Diri Sendiri

Dalam penulisannya, biografi maupun autobiografi akan ditulis menggunakan struktur yang tertata. Sehingga jalan cerita yang ditampilkan akan tersusun rapi dan runtut. Nah berikut ini adalah struktur penulisan biografi maupun autobiografi diri sendiri.
  1. Latar Belakang Keluarga
Pada bagian awal dan pertama, biasanya penulis akan mengisahkan tentang latar belakang tokoh yang bersangkutan. Disini biasanya akan dituliskan nama kedua orang tua, tempat tanggal lahir, dan statusnya dalam keluarga.
Selain itu, pada bagian latar belakang keluarga juga bisa dikisahkan tentang masa kecil tokoh yang masih berhubungan dengan keluarga.
  1. Latar Belakang Pendidikan
Setelah penjelasan mengenai keluarga secara umum telah dipaparkan, selanjutnya akan masuk pada bagian latar belakang pendidikan. Untuk menceritakan latar belakang pendidikan, penulis bisa menjelaskan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan terakhirnya.

Tentu saja pada bagian latar belakang pendidikan juga dapat disebutkan prestasi yang diperoleh selama masih menjadi pelajar atau mahasiswa. Biasanya untuk bagian ini akan ditulis dengan memulai paragraf baru.
  1. Latar Belakang Prestasi
Beberapa prestasi yang didapatkan baik di bidang akademi maupun non akademi juga bisa ditambahkan pada bagian ini. Penulis dapat menceritakan pencapaian yang sudah didapatkan oleh tokoh bersangkutan secara singkat namun jelas.

Disini penulis juga bisa menyertakan beberapa tokoh lain yang bersangkutan dengan prestasi yang didapatkan tokoh bersangkutan. Hanya saja penyertaan tokoh lain sebagai pendukung biasanya lebih banyak dijumpai pada penulisan biografi.
  1. Latar Belakang Pekerjaan
Apabila tokoh yang bersangkutan sudah bekerja, maka bagian selanjutnya dapat diisi dengan riwayat atau latar belakang pekerjaan. Jika pengalaman kerja sudah terlalu banyak, tentu tidak semua harus diceritakan secara detail.

Penulis bisa memilih beberapa part yang dirasa penting dan berhubungan dengan tujuan penulisan biografi maupun autobiografi diri sendiri ini. Pada bagian ini juga bisa dituliskan prestasi yang berhasil diraih dalam jenjang karirnya.
  1. Latar Belakang Hasil Karya
Bagi beberapa tokoh yang membutuhkan biografi atau autobiografi diri sendiri untuk kepentingan penerbitan suatu karya, biasanya akan dituliskan secara umum bagaimana latar belakang hasil karya tersebut.

Perencanaan, pelaksanaan hingga seluk beluk yang dilalui untuk menghasilkan karya tersebut dapat diceritakan pada poin ini. Biasanya pada sisi ini akan dirasakan emosi dari perjalanan tokoh hingga dapat menghasilkan karya yang dimaksud.

Namun, untuk biografi atau autobiografi pelajar, bagian latar belakang hasil karya ini dapat dihilangkan.

Tujuan Biografi dan Autobiografi Diri Sendiri

Pembuatan biografi maupun autobiografi diri sendiri tentu bukan tanpa alasan. Ada beberapa alasan yang mendasari seseorang untuk menuliskan riwayat hidupnya. Seperti contoh di atas, dimana biografi biasanya dibuat untuk kepentingan penerbitan sebuah hasil karya.
Selain itu, biografi maupun autobiografi diri sendiri juga bisa dibuat dengan tujuan seperti di bawah ini:
  • Sebagai media untuk mengenalkan tokoh yang bersangkutan atau diri sendiri kepada orang lain, khususnya pada khalayak umum.
  • Untuk memberikan gambaran, pelajaran dan juga inspirasi dari kisah seseorang. Sebut saja untuk pembisnis yang menceritakan perjalanan hidupnya hingga mencapai kesuksesan. Begitu juga dalam bidang lain, seperti karir, pendidikan, politik dan lain sebagainya.
  • Biografi maupun autobiografi diri sendiri juga banyak dibuat sebagai bahan pencitraan. Dimana riwayat hidup yang dikisahkan dalam hasil tulisan tersebut akan banyak menceritakan prestasi, kisah sukses dan beberapa poin plus lain terkait tokoh ataupun penulis itu sendiri.

Ciri-Ciri Biografi dan Autobiografi Diri Sendiri

Beberapa diantara Anda mungkin masih sukar membedakan jenis teks biografi, autobiografi diri sendiri dan teks lainnya. Padahal jika dilihat dari susunan, isi dan tujuan penulisannya, biografi maupun autobiografi memiliki ciri yang cukup jelas.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari biografi dan autobiografi

Ciri-Ciri Biografi:

  • Biografi merupakan sebuah susunan teks yang berisikan perjalanan hidup atau riwayat hidup seseorang yang ditulis dengan sudut pandang orang ketiga.
  • Menceritakan perjalanan atau riwayat hidup seseorang atau tokoh mulai dari kelahiran hingga masa kini dan diceritakan secara rinci.
  • Biografi hanya memberikan informasi yang bersifat positif saja, mengingat tujuan pembuatannya juga sebagai bahan pencitraan positif seseorang/tokoh.
  • Banyak menceritakan prestasi yang dimiliki atau telah berhasil diraih oleh seseorang/tokoh.
  • Sering menyertakan tokoh lain sebagai pendukung konteks yang sedang dibahas.

Ciri-Ciri Autobiografi:

  • Autobiografi merupakan sebuah susunan teks yang berisi informasi terkait perjalanan atau riwayat hidup seseorang yang ditulis dengan sudut pandang orang pertama.
  • Penulisan autobiografi juga bisa dilakukan dengan bantuan penulis lain, namun tetap menggunakan sudut pandang orang pertama yang ditandai dengan penggunaan “Saya” atau “Aku”.
  • Autobiografi banyak menceritakan perjalanan atau riwayat hidup seseorang mulai dari masa sulit hingga mencapai kesuksesan.
  • Autobiografi pun hanya menampilkan informasi yang bersifat positif, karena jenis tulisan ini juga kerap digunakan sebagai bahan pencitraan positif bagi penulis.
  • Autobiografi sering ditulis untuk menjadi media mencurahkan perjalanan hidup dan ladang untuk mengambil hikmah oleh pihak lain yang membaca.

Jenis Sudut Pandang Penulisan Biografi dan Autobiografi

Pada penulisan biografi dan autobiografi terdapat satu perbedaan menonjol, yakni sudut pandang yang digunakan. Pada penulisan biografi, umumnya menggunakan sudut pandang orang ketiga, sementara untuk autobiografi biasanya menggunakan sudut pandang orang pertama.
Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan penulisan menurut sudut pandang orang pertama, kedua dan ketiga.
  1. Sudut Pandang Orang Pertama
Sudut pandang orang pertama atau tokoh utama yakni jenis tulisan dimana penulis seolah-olah “masuk” dalam teks tersebut sebagai tokoh utama (first person central). Semua yang berkaitan dengan perasaan, pikiran, tingkah laku maupun peristiwa yang berkaitan dengan tokoh utama dapat dituangkan dengan posisi sebagai “aku”.

Penulis mutlak menjadi pusat cerita dan pusat kesadaran dari informasi yang diberikan. Apabila terdapat informasi yang di luar tokoh utama, maka akan diceritakan hanya sebatas ketertarikan tokoh “aku”.
Ciri utama dari sudut pandang orang pertama tentunya menggunakan kata “aku” ataupun “saya”.
  1. Sudut Pandang Orang Kedua
Sudut pandang orang kedua ini biasanya menggunakan kata ganti sapa “kamu” atau “kalian”. Penggunaan kata ganti tersebut memberikan kesan jika pembaca sedang berinteraksi langsung dengan penulis.

Meskipun jenis sudut pandang orang kedua tidak digunakan pada penulisan biografi maupun autubiografi, namun jenis sudut pandang ini kerap digunakan dalam berbagai macam karya seni atau konten.
  1. Sudut Pandang Orang Ketiga
Sudut pandang orang atau pihak ketiga umumnya menggunakan kata rujukan “ia”, “dia” ataupun nama tokoh yang diceritakan dan bisa menggunakan mereka (jamak). Penggunaan sudut pandang orang ketiga memiliki kebebasan menulis yang lebih luas.

Sehingga dalam pembuatan biografi, penulis dapat memberikan kesan atau sidikit opini terkait tokoh yang diceritakan.

Contoh Biografi Diri Sendiri

Setelah mengetahui struktur, ciri dan jenis sudut pandang yang biasa digunakan dalam penulisan biografi. Di bawah ini adalah beberapa contoh biografi diri sendiri.

Contoh Biografi Diri Sendiri Singkat

Namanya adalah Ninda Ayuning, lahir di Bandung 29 Desember 1995. Dia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara dan lahir dari pasangan Amin Arif dan Heni Amaliah. Perempuan yang akrab disapa Ayu ini hidup di tengah keluarga yang sederhana. Ayahnya merupakan seorang pekerja honorer di Kecamatan dan ibunya adalah karyawan di Puskesmas.

Sejak kecil, Ayu selalu dididik dengan berlandaskan agama yang kuat, sehingga saat menginjak anak-anak hingga remaja pun ia menempuh pendidikan berstandar Islamiyah. Ia mulai masuk sekolah dasar tahun 2002 di SD Al Hidayah, Bandung. Setelah lulus dari SD Al Hidayah, Ayu meneruskan pendidikannya di SMP IT Al-Iklhas, Bandung pada tahun 2007.

Masa SMAnya masih ia lanjutkan di SMA IT Al-Iklhas Bandung selama 3 tahun hingga mendapat kelulusan pada tahun 2010. Hingga kini, Ayu telah menjadi seorang mahasiswa semester 6 di Universitas Padjajaran Bandung.

Saat masih duduk di sekolah dasar, Ayu sudah sering mengikuti lomba menulis kaligrafi antar sekolah. Prestasi terbaiknya di SD Al Hidayah yakni ketika ia berhasil menjuarai lomba menulis kaligrafi tingkat Kabupaten dan mewakili Bandung untuk lomba tingkat Provinsi Jawa Barat.

Setelah menginjak usia remaja, Ayu cenderung menjadi anak yang pendiam. Namun di balik itu, ia juga termasuk seorang kutu buku. Hobinya membaca buku sains membawanya untuk mewakili SMA IT Al-Iklhas dalam lomba karya ilmiah tahun 2009. Dalam perlombaan tersebut Ayu bersama rekannya Widya Nur Asiyah penciptakan sebuah alat untuk mempermudah teknik menanam hidroponik.

Meski tak berhasil membawa gelar juara 1, namun Ayu dan Widya berhasil menjadi juara 3 dan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi sekolah berbasisi Islam tersebut. Hasil karya tersebut dikembangkan Ayu dan rekannya selama 40 hari.

Cara kerja produk yang dicipatakannya adalah untuk mempermudah siklus air pada taman hidroponik. Dimana siklus air yang baik akan sangat mempengaruhi tanaman yang dihasilkan dan kecepatan pertumbuhannya.

Hingga saat ini, produk yang diciptakan Ayu dan Widya pada tahun 2009 silam sudah dikembangkan kembali dan mulai digunakan untuk kebutuhan umum. Meski belum diproduksi secara masal, namun produk ini sudah mulai dikenal masyarakat dan peminatnya pun mulai meningkat.

Untuk saat ini, Ayu sendiri masih menempuh pendidikan di Universitas Padjajaran jurusan Biologi. Diharapkan ke depannya Ayu dapat menciptakan karya-karya lain yang bermanfaat bagi masyarakat.

Contoh Autobiografi Diri Sendiri

Selain contoh biografi diri sendiri di atas, berikut ini juga terdapat contoh autobografi diri sendiri sebagai referensi Anda.

Contoh Autobiografi Diri Sendiri Singkat

Aku Dewi Maharani Kartini. Orang-orang biasa memanggilku Dewi. Aku lahir bertepatan dengan perayaan Hari Kartini, yakni 21 April 2003 di Purwokerto, itulah kenapa orang tuaku memberikan nama Kartini padaku.

Aku merupakan anak ke 2 dari pasangan Muhammad Suprapto dan Ani Nurmasari. Kakakku seorang lelaki yang begitu lembut bernama M. Dani Mahardika dan adikku bernama M. Rifki Mahardika yang kini masih duduk di bangku SMP.

Kami berlima hidup di lingkungan yang begitu menyenangkan, tetangga yang ramah dan suasana perumahan sederhana yang begitu tenang dan nyaman. Kedua orang tuaku adalah pedagang, mereka memiliki toko kelontong dan sebuah rumah makan dengan menu makanan kuno resep warisan dari nenekku.

Di tengah kegiatanku sebagai seorang pelajar di SMAN 1 Purwokerto, aku selalu menyempatkan diri untuk melakukan hobiku yakni menulis. Apapun yang aku temui dan rasakan akan aku tuangkan dalam sebuah karya tulis.

Sebenarnya, hobi menulis ini sudah mulai aku tekuni sejak masih duduk di bangku SMPN 2 Purowkerto. Hanya saja, semenjak memasuki sekolah menengah atas aku lebih mendalami hobi ini dengan mengikuti ekstra kulikuler jurnalistik di sekolah.

Begitu banyak ilmu baru yang aku dapatkan dari kegiatan ekstra tersebut, seperti cara menulis yang baik, cara mendapatkan sumber informasi yang valid dan cepat serta masih banyak lainnya.
Selama kurang lebih 1 tahun masuk dalam kelompok jurnalis sekolah, tepat pada 30 Maret 2019 lalu aku berkesempatan untuk mewakili SMAN 1 Purwokerto dalam lomba menulis. Dalam lomba antar sekolah tersebut, aku menulis beberapa karya fiksi yang merupakan karanganku sendiri.

Meskipun hanya berupa cerbung dengan sesi tidak lebih dari 10 bagian, namun tulisan yang mengisahkan perjuangan seorang anak desa hingga meraih kesuksesan di tingkat nasional ini berhasil membawaku dan SMAN 1 Purwokerto menjuarai perlombaan.

Bagiku, dalam perlombaan tersebut bukanlah hadiah yang menjadi motivasi utamaku. Melainkan pengalaman dan ilmu yang bisa aku dapatkan dari pihak lain yang sudah lebih berpengalaman. Dengan prestasi pertamaku di bidang menulis ini, semangatku untuk terus menulis karya-karya menarik lainnya semakin menggebu. Aku berharap suatu saat nanti bisa menjadi seorang penulis buku maupun jurnalis profesional.

Contoh Autobiografi Diri Sendiri Panjang

Aku bernama Satrio Aji Pradana yang kini berusia 25 tahun. Aku lahir pada 25 Maret 1995 di kota Surabaya. Ayahku bernama Agus Salim yang berprofesi sebagai seorang teknisi di kios elektronik miliknya. Sementara ibuku bernama Nur Arina yang berprofesi sebagai seorang guru honorer di SMP N 5 Surabaya.
Lahir di tengah keluarga sederhana bukan menjadi penghalang bagiku untuk semangat menempuh pendidikan. Justru hal tersebut menjadi cambuk tersendiri bagiku untuk terus semangat menempuh pendidikan hingga ke jenjang universitas.

Sejak kecil, aku termasuk siswa berprestasi. Semasa duduk di bangku sekolah dasar, yakni di SDN 3 Surabaya, aku selalu menjadi juara kelas. Selanjutnya aku meneruskan pendidikan di SMPN 1 Surabaya dan SMAN 1 Surabaya. Meski masuk sekolah favorit, aku masih tetap sering menjadi juara kelas dengan nilai yang cukup tinggi.

Memasuki kelas XII SMA, aku sangat tertarik untuk masuk ke univeritas impianku, yakni Universitas Oxford. Walaupun awalnya aku menganggap jika keinginanku hanya akan jadi mimpi belaka, mengingat kondisi keluarga yang tak mungkin membiayaiku kuliah di luar negeri.

Hingga akhirnya aku selalu aktif untuk mencari beasiswa, baik di sekolah maupun di luar sekolah dari pihak swasta. Semua jalur beasiswa selalu aku coba ikuti. Tentunya untuk bisa mengikuti seleksi beasiswa kuliah di luar negeri pun tidak mudah. Aku pun banyak meminta bantuan dari guru di sekolah yang selalu aktif memberikan informasi.

Hingga tepat satu bulan setelah ujian nasional SMA diadakan, keajaiban seakan datang menghampiriku. Aku dinyatakan lulus beasiswa untuk masuk Oxford University jurusan Manajemen Bisnis. Seakan tidak percaya namun surat pernyataan kelulusan beasiswa sudah ada digenggamanku.
Tetapi hambatan tidak berhenti diisini.

 Dari pengumuman tersebut aku kembali dipusingkan dengan biaya hidup selama di Inggris, mengingat beasiswa yang aku dapatkan hanya untuk biaya pendidikan dan asrama. Sementara untuk kebutuhan lain aku harus menggunakan biaya pribadi.

Pada awal keberangkatanku ke Inggris, uang saku dari orang tua memang masih menjadi satu-satunya sumber penghidupanku. Tentunya aku harus menjalani kehidupan yang super “irit” dengan uang saku yang tak terlalu besar, dan itupun sudah cukup merepotkan kedua orang tuaku.

Masuk semester 2, aku mulai berfikir untuk mencari sumber pendapatan tambahan. Hingga akhirnya aku menjalankan bisnis kecil-kecilan dengan memproduksi tempe di kamar asramaku dan menjualnya pada mahasiswa-mahasiswa asal Indonesia. Tak disangka, makanan yang dianggap sederhana di Indonesia ini bisa dijual dengan harga cukup tinggi di Inggris.

Kebanyakan dari pelangganku merupakan orang asli Indonesia dan Malaysia yang rindu akan masakan nusantara. Untuk bahan utamanya sendiri aku selalu meminta kiriman dari Indonesia, mengingat di Inggris cukup sulit mendapatkan kacang kedelai. Beberapa waktu pun akan sempat kekurangan barang dagangan, karena keterlambatan pengiriman.

Setelah merintis selama kurang lebih 5 bulan, usahaku mulai berjalan. Pendapatan yang diperoleh pun sudah cukup untuk menyewa apartemen sederhana yang lebih luas dari asramaku. Tujuannya adalah, agar aku lebih leluasa memproduksi tempe dengan jumlah lebih banyak.

Bisnis sampingan ini terus aku jalankan hingga kembali ke Indonesia dengan gelar Sarjana Manajemen Bisnis dari Oxford University. Di tanah kelahiranku, ilmu yang ku dapatkan aku manfaatkan sebaik mungkin dengan mendaftar ke beberapa perusahaan besar di Jakarta.

Hanya menunggu sekitar 1 bulan, aku sudah mendapat panggilan interview dan bekerja di salah satu perusahaan besar di Senayan. Selama kurang lebih 2 tahun aku bekerja dan mendedikasikan diri di perusahaan tersebut.

Hingga tepat 7 bulan lalu aku memutuskan untuk berhenti dan membangun bisnis yang sedang aku jalankan saat ini. Ya, kini aku merupakan seorang pembisnis yang bergerak dalam distribusi perlengkapan sehari-hari. Meskipun masih terbilang baru, namun kini aku sudah memiliki 5 cabang di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang dan Malang.

Ilmu dan sedikit aset yang dikumpulkan selama bekerja adalah modal utama dibalik tekad yang kuat serta dukungan orang-orang terdekatku. Mental yang kuat pun harus selalu aku bangun, karena untuk mencapai kesuksesan, terlebih dalam dunia bisnis, mental baja harus menjadi modal utama yang dimiliki seseorang.

Posting Komentar untuk "Contoh Biografi dan Autobiografi Diri Sendiri Lengkap"