Faktor Kimia yang mempengaruhi peyebaran Fitoplankton
Faktor Kimia yang mempengaruhi peyebaran Fitoplankton - Keberadaan plankton sangat
mempengaruhi kehidupan di perairan karena memegang peranan penting sebagai
makanan bagi berbagai organisme laut. Berubahnya fungsi perairan sering
diakibatkan oleh adanya perubahan struktur dan nilai kuantitatif plankton.
Perubahan ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal dari alam maupun
dari aktivitas manusia seperti adanya peningkatan signifikatif konsentrasi
unsur hara secara sporadis sehingga dapat menimbulkan peningkatan nilai
kuantitatif plankton melampaui batas normal yang dapat ditolerir oleh organisme
hidup lainnya. Kondisi ini dapat menimbulkan dampak negatif berupa kematian
massal organisme perairan akibat persaingan penggunaan oksigen terlarut seperti
yang terjadi di berbagai perairan di dunia dan beberapa perairan Indonesia.
![]() |
fitoplankton |
Nitrat memiliki peranan dalam membedakan tinggi rendahnya kelimpahan fitoplankton dengan perbedaan rata-rata yang signifikan antar grup. Perbedaan kandungan nitrat pada waktu dan tempat di perairan dapat mengakibatkan perbedaan kelimpahan fitoplankton. Menurut Sumich (1992) dan Tomascik et al., (1997), peningkatan dan pertumbuhan populasi fitoplankton pada perairan berhubungan dengan ketersediaan nutrien dan cahaya. Untuk kandungan fosfat yang tidak berperan besar dalam membedakan tinggi rendahnya kelimpahan fitoplankton di perairan Teluk Manado menunjukkan bahwa kandungan nutrien khususnya fosfat belum merupakan faktor pembatas atau masih dalam kisaran yang cukup untuk pertumbuhan fitoplankton. Demikian pula halnya dengan pH, kecerahan dan suhu tidak terlalu bervariasi antar stasiun maupun waktu yang menyebabkan perbedaan kelimpahan fitoplankton.
Nutrient
Nitrogen
Fosfat
Dari berbagai jenis nutrient, silikat meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar namun bukan merupakan senyawa atau unsure utama yang essensial bagi fitoplankton seperti fosfat dan nitrat. Karena silikat tidak terlarut penting dalam komposisi protoplasma tumbuhan tetapi hanya berfungsi untuk menyusun kerangka (shell) diatom dan cyst dari yellow-brown algae (reid and wood, 1976) serta berperan dalam sintesa DNA pada cylindrotheca fusifrom (kennish, 1990). Meskipun demikian, bila kandungan silikat terlarut dalam suatu perairan berkurang dapat menghambat laju pembelahan sal dan menekan aktivitas metabolisme sel fitoplankton.
Silikat
Konsentrasi nutrient dilapisan permukaan sangat sedikit dan akan meningkat pada lapisan termoklin dan lapisan dibawahnya. Hal sama juga dikemukakan oleh Brown et al,. (1989), bahwa nutrient memiliki konsentrasi rendah dan berubah-ubah pada permukaan laut dan konsentrasinya akan meningkat dengan bertambahnya kedalaman serta akan mencapai konsentrasi makasimum pada kedalaman 500-1500 m.
Faktor Kimia yang mempengaruhi peyebaran Fitoplankton | Faktor yang mempengaruhi
penyebaran Fitoplankton
Salinitas
Salinitas merupakan salah satu parameter lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton di perairan. Hal ini disebabkan oleh adanya daya toleransi yang berbeda antar spesies untuk hidup dan tumbuh dalam kisaran salinitas yang berbeda. Lagi pula umumnya organisme laut bersifat stenohaline yaitu beradaptasi pada kisaran salinitas yang kecil (Odum, 1971).
Perbedaan rata-rata kandungan oksigen terlarut antar grup pada kelimpahan fitoplankton terjadi karena oksigen terlarut merupakan produksi dari proses fotosintesa. Kelimpahan fitoplankton yang tinggi akan menghasilkan oksigen yang lebih banyak jika dibandingkan dengan kelimpahan fitoplankton yang lebih rendah. Jadi kelimpahan fitoplankton yang tinggi cenderung menghasilkan kandungan oksigen yang tinggi sebagai hasil dari proses fotosintesa. Nielsen (1975); Clark (1977) dalam Widjaja (1994) menambahkan bahwa peningkatan produktivitas primer hasil proses fotosintesis sebanding dengan jumlah oksigen yang dihasilkannya, dan kandungan oksigen terlarut di perairan dapat memberikan petunjuk tentang tingginya produktivitas primer suatu perairan.
penyebaran Fitoplankton
Salinitas
Salinitas merupakan salah satu parameter lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton di perairan. Hal ini disebabkan oleh adanya daya toleransi yang berbeda antar spesies untuk hidup dan tumbuh dalam kisaran salinitas yang berbeda. Lagi pula umumnya organisme laut bersifat stenohaline yaitu beradaptasi pada kisaran salinitas yang kecil (Odum, 1971).
Perbedaan rata-rata kandungan oksigen terlarut antar grup pada kelimpahan fitoplankton terjadi karena oksigen terlarut merupakan produksi dari proses fotosintesa. Kelimpahan fitoplankton yang tinggi akan menghasilkan oksigen yang lebih banyak jika dibandingkan dengan kelimpahan fitoplankton yang lebih rendah. Jadi kelimpahan fitoplankton yang tinggi cenderung menghasilkan kandungan oksigen yang tinggi sebagai hasil dari proses fotosintesa. Nielsen (1975); Clark (1977) dalam Widjaja (1994) menambahkan bahwa peningkatan produktivitas primer hasil proses fotosintesis sebanding dengan jumlah oksigen yang dihasilkannya, dan kandungan oksigen terlarut di perairan dapat memberikan petunjuk tentang tingginya produktivitas primer suatu perairan.
Suplai dan unsur senyawa essensial
kedalam suatu system perairan, khususnya nitrogen, fospat dan silikat sering
dilihat sebagai faktor pembatas yang mempengaruhi penyebaran dan pertumbuhan
komunitas populasi fitoplankton.