Perjuangan agar pintar berenang

Hallooo..halloo..!!
( action..action..and action)
Hari ini saya mau nulis tentang pengalaman latihan berenang!
Okee, kalau masalah berenang itu udah gak asing banget bagi saya. Ya, saya adalah salah satu mahasiswa jurusan ilmu kelautan,  jadi gak wajarkan kalau saya gak bisa renang. Jadi sekarang saya mau cerita tentang ketidak wajaran itu.

Sebenarnya saya gak mempunyai basic dalam berenang, kenapa? Saya dulu sekolah di Sma negeri 1 lamuru, di daerah bone barat yang sangat jauh dengan laut dan gak ada kolam renang di kecamatan saya itu. Sampai akhirnya saya kuliah universitas hasanuddin dan saya mengambil jurusan ilmu kelautan yang memaksa rasa harus bisa renang. Kata senior saya ”wajib pintar renang
willy nilly, harus pinter renang.

Sampai ketika proses kadernisasi’pun berjalan, yang tujuan menjadi keluarga ilmu kelautan. pada proses pengkaderan itu, setiap hari minggu kita disuruh untuk latihan kolam atau saya lebih akrab dengan sebutan latkom. Disinilah cerita itu bermula :

Hari pertama saya latkom, sangat berkesan banget bagi saya karena pada hari itu, saya dah mulai gak takut lagi dengan kedalaman. Tapi saya harus membayar mahal untuk itu, ya, dengan meminum bebapa liter air kolam tentunya. Hari itu, saya masih mulai dari nol belajar renang tapi setidaknya hari itu saya dah bisa mengapung meskipun beberapa detik dan setelah ngapung beberapa detik ya, tenggelam maning-maning yang tentunya minum air gratiss. Kapan lagi coba gratissss?!!
*cuman dikolam air minum gratiissss.
Hahaha’

Minggu kedua, minggu kali ini dah mulai naik level istilahnya, ya, kita dah belajar dasar-dasar dan beberapa gaya-gaya renang. Contoh latihan dasar-dasarnya itu, latihan pernapasan, itu loh yang celap-celup di air sambil buang nafas dalam air. Latihannya cukup keras sih kalau menurut level saya karena harus celap-celup dalam air 20 sampai 30 kali, ngos-ngosan juga sih jadinya.
 *semangat

Minggu-minggu berikutnya, ya, kita belajar gaya-gaya senang secara intensif, mulai dari gaya bebas, gaya dada, gaya batu juga ada sih tapi tidak untuk dipelajari. Kalau ada yang nanya, “kamu bisa gaya apa sih?” saya jawab dengan bangga (proud) gaya bebas. Gaya bebas yang saya maksud bukan original gaya bebas renang, yang saya maksud gaya bebas, ya, bebas bawa pelampung sambil renang. ‘kan gaya bebas jadi bisa berenang dengan apa aja yang penting jangan berenang dengan buaya atau ikan hiu. Catat itu.

Hm. Bisanya sih saya bawa pelampung (float) yang bebek-bebek warna kuning itu. Yang saya bela-belain pergi dipasar cuman untuk itu. Tapi alhamdulilah ya, bebek-bebek kuning sangat membantu saya meskipun tiap saya pake temen-temen saya tuh sakit (sakit perut ngetawain saya pastinya).
beginilah bentuknya

Ending seperti ini, sekarang saya dah agak bisa berang tapi masih minum air’lah sekali-kali. Maklum saya latihan baru bebapa minggu. Oke, setelah saya professional renang, saya lanjutin ni cerita.
Untuk yang terakhir, bagi temen-temen yang  mungkin, seandainya, barang kali, andai kata, seumpamanya mau belajar renang, belajarlah dulu tenggelam. Insya allah, setelah tenggelam dan minum beberapa liter air, pasti Anda bisa renang. Percaya dhe sama saya!
Untuk yang terakhir sekali, kita teriak ( ombak, ombak, ombak, yeessssssssssss), ulangi sekali lagi, yang semangat dong!
( ombak, ombak, ombak, yeessssssssssss).
logo ilmu kelautan UNHAS 2011
 terima kasih yang dah luagin waktunya untuk membaca pengalaman saya ini dan makasih juga untuk yang dah teriak ombak.
#sulham syahid

Posting Komentar untuk "Perjuangan agar pintar berenang"